4   +   7   =  
Bagikan

Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun peradaban suatu bangsa. Namun, realita pendidikan di Indonesia saat ini mengkhawatirkan dan jauh dari kata “selamat”. Peringatan Hari Pendidikan Nasional seharusnya menjadi momentum untuk merefleksikan  menyelamatkan pendidikan, bukan sekedar mengucapkan selamat.

Kata Selamat Biasanya diucapkan ketika kita mencapai suatu prestasi tertentu, tetapi bicara soal pendidikan Indonesia hari ini apa yang patut diucapkan selamat ?

Ketika kampus-kampus belakangan ini berbondong-bondong menaikan uang kuliah, akses pendidikan tinggi masih menjadi privilage bagi kalangan menengah ke atas. Peningkatan biaya kuliah, seperti kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), seolah mengisyaratkan bahwa “orang miskin dilarang kuliah”. Impian untuk meraih pendidikan tinggi menjadi semakin jauh bagi mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Padahal, pendidikan seharusnya menjadi hak setiap warga negara, tanpa terkecuali.

Kedua, apakah melihat kondisi Guru hari ini patut kita ucapkan selamat ? kondisi guru sebagai tonggak utama pendidikan masih memprihatinkan. Guru, yang seharusnya menjadi profesi terhormat, justru menjadi salah satu profesi dengan jumlah terbanyak yang terjerat pinjaman online. Belum lagi bagaimana dengan Nasib Guru Honorer ? Hal ini mencerminkan ketidaksejahteraan yang dialami oleh para pendidik. Bagaimana mungkin kita dapat mengharapkan kualitas pendidikan yang baik jika para guru sendiri tidak mendapatkan penghargaan dan kesejahteraan yang layak?

Ketiga, infrastruktur pendidikan di banyak daerah masih jauh dari memadai. Sekolah-sekolah dengan fasilitas yang minim, buku-buku pelajaran yang usang, dan lingkungan belajar yang kurang kondusif masih menjadi realita di pelosok negeri. Bagaimana kita dapat mengharapkan generasi muda yang berkualitas jika mereka tidak memiliki akses yang layak terhadap fasilitas pendidikan yang memadai?

Oleh karena itu, di Hari Pendidikan Nasional ini, yang paling tepat adalah mari bergerak dan mengucapakan selamatkan pendidikan. Bukan hanya sekedar mengucapkan selamat.

Baca Juga  Anak Muda dan Budaya Populer : Perubahan, Ekspresi, dan Inovasi

Pemerintah harus berkomitmen untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan serta memprioritaskan pembangunan infrastruktur pendidikan, terutama di daerah-daerah terpencil. Kesejahteraan guru harus ditingkatkan agar mereka dapat fokus pada tugas mulia mendidik generasi penerus bangsa. Akses pendidikan tinggi juga harus dibuka seluas-luasnya bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan latar belakang ekonomi.

Selamatkan pendidikan berarti menyelamatkan masa depan bangsa. Hanya dengan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi semua, kita dapat membangun sumber daya manusia yang unggul dan mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang maju dan bermartabat. Jangan hanya ucapkan selamat, tetapi marilah kita bersama-sama bergerak untuk menyelamatkan pendidikan Indonesia.


Bagikan