Artikel kali ini ga disponsori oleh BNN atau lembaga non pemerintah sejenisnya ya, bro sis. Kita mau bahas nih, apakah kamu kamu pemudi-pemuda cantik ganteng harus dekat dengan narkotika? Atau tanpa narkoba kita bisa terbang ke jenjang yang tinggi? Let’s check this out!
Narkoba merupakan arkonim atau singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. (Undang-Undang No. 35 tahun 2009)
Sekali lagi, kita ga menjelaskan jenis-jenis menurut regulasi yang ada, karena artikel ini bukan promosi BNN. Kita akan lebih membahas dampak positif yang bro sis bisa dapat dari tidak terlibat dalam penggunaan narkoba. Yang pasti pengguna narkoba kalangan pelajar dan mahasiswa berjumlah 27.32 persen dari total penduduk Indonesia. Angka yang mencengangkan dan berpotensi bahaya bagi generasi pembaharu bangsa.
Nah kita mulai dengan poin-poin kenapa pemuda era milenial harus meninggalkan perilaku negatif dan segera menjemput bonus demografi dengan karya dan prestasi.
Orang Tua menginginkan kita sukses
Pertanyaan penting: untuk apa orangtua kita membuat dan melahirkan kita ke dunia? Sederhana: sukses. Kesuksesan memang naif kalau selalu diukur dengan penghasilan yang kita punya. Tapi ini paradigma orangtua kita, bro sis. Kalau kita pakai pendekatan ilmu sosial (bagi yang udah kuliah), ada yang namanya norma dari masyarakat. Norma dari masyarakat pada umumnya, emoh madat (bahasa Jawa: ogah maké).
Kesuksesan bagi orangtua kita adalah, selain anaknya bekerja (baik wiraswasta maupun pegawai), ya dia hidup tanpa ketergantungan benda ilegal tersebut. Ini alasan mendasar generasi di tahun-tahun bonus demografi ini harus merefleksikan kembali apa kegunaan kita dilahirkan di dunia.
Kantong kosong ekses mahalnya barang ilegal
Kantong kosong karena maké? Jelas! Barang ilegal yang berharga mahal dari ratusan hingga jutaan tersebut secara langsung akan menggerogoti isi kantong pemudi-pemuda yang masih nempel sama bokap nyokap. Kalaupun kerja, semua penghasilan kalian akan musnah karena fokus untuk mendapatkan barang ilegal dengan harga jual yang sangat mahal. Kamu kamu tau dong istilah umum dosis tinggi? Nah kalau udah mencapai derajat ini, kalian bukan ga mungkin menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan barang tersebut. Kriminalitas berupa pencurian bahkan pembunuhan banyak yang berawal dari kasus untuk mendapatkan narkoba ini.
Kesadaran adalah kunci eksistensi diri
Eksistensi diri, penting ketika kamu kamu ingin memiliki tujuan hidup. Ingin jadi pemain bola, PNS, aparat negara, sampe karyawan swasta harus dibangun dengan eksistensi diri. Eksistensi diri yang positif cuma bisa kamu kamu hadirkan jika diri kalian sadar. Fly, high, atau terbang akan menghilangkan posisi diri kita di masyarakat.
Perilaku yang tidak sesuai norma, seperti mencuri, memerkosa, membunuh punya jumlah signifikan disebabkan karena tidak sadar (pakai narkoba). Eksistensi diri kamu kamu sekalian akan muncul juga, tapi sebagai pengguna narkoba. Akan tidak mudah bagi bro sis sekalian membangun karir di dunia profesional kalian kelak dengan portfolio pengguna narkoba di masa lalu.
Karya dan Prestasi tanpa narkoba ga mustahil
Ini poin terakhirnya. Kalau kamu kamu pemudi-pemuda buruan mertua ingin menjadi maestro di bidang masing-masing, kamu bisa memulai karya dan prestasi di masa sekolah atau kuliah kemudian dunia profesional tanpa narkoba. Kita cari bareng-bareng benchmark-nya nih. Supaya yang belum maké ga akan pernah mencoba, yang udah maké segera sadar untuk berjuang eksis lagi.
Duterte, tokoh fenomenal dunia akhir tahun 2017 (versi Majalah Time) merupakan tokoh anti bahkan penembak jitu para pelaku rantai penjualan narkoba. Presiden Filipina itu tegas bahkan kejam terhadap para aktor yang dirasa merusak masa depan bangsanya. Sebagai konsekuensi perjuangannya, dia tidak mungkin memakai narkoba.
Di dalam negeri, kita mengenal sosok yang susah payah dalam sakit luar biasa keluar dari jerat narkoba: Slank. Semua anggota grup musik tersebut terjebak dalam ilusi karya fenomenal karena narkoba. Setelah bebas, tentu saja karya mereka tak berkurang fenomenalnya, justru eksistensi positif mereka menanjak seiring apresiasi masyarakat akan perjuangan melawan sakau narkoba mereka.
Itulah ke empat poin yang akan membawa kamu kamu menjauhi narkoba. Yakin masih mau maké? Ga gaul sob!
[Penulis: M. Wieldan Akbar]