Warga Muda bekerja sama dengan The Indonesian Institute dengan dukungan Kementrian Pemuda dan Olahraga menyelenggaran workshop Literasi Pemilu bertemakan “Memilih Masa Depan: Pemilu Hebat, Pemilu Sehat” yang diselenggarakan pada Kamis (14/9). Workshop ini dihadiri oleh 30 orang peserta yang berasal dari berbagai komunitas. Peserta yang hadir bukan hanya berasal dari Jakarta namun banyak juga peserta yang berasal dari luar Jakarta.
Pada sambutannya, Direktur Eksekutif Warga Muda (Mas Bilal Sukarno) mengatakan bahwa “Dalam Pemilu Ekspektasi Anak Muda Seringkali Tidak Sepenuhnya Bisa Terwujud. Namun, Warga Muda percaya bahwa anak muda harus memiliki peran dalam Pemilu 2024, dengan memilih pemimpin yang dapat mengerti keinginan dan kebutuhan anak-anak muda”. Senada dengan hal tersebut, Direktur Eksekutif TII, Adinda Tenriangke Muchtar, menyampaikan bahwa anak muda merupakan kelompok pemilih yang dominan pada Pemilu 2024. Ia mengatakan “Penguatan partisipasi dan peran-peran anak muda sangat dibutuhkan pada Pemilu 2024. Oleh karena itu, TII bersama kelompok masyarakat sipil lainnya, termasuk juga dengan komunitas anak muda mendorong Pemilu 2024 dapat diselenggarakan secara inklusif, informatif, dan edukatif,” Pihak Kemenpora yang diwakili oleh Asisten Deputi (Asdep) Wawasan Pemuda, Mulyani Sri Suhartuti juga memberikan dukungan terhadap acara ini. Ia mengatakan bahwa kegiatan yang diadakan merupakan kegiatan dengan tema yang sangat relevan dengan kondisi politik Indonesia saat ini. Hal ini dikarenakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan daftar pemilih tetap untuk 2024 dengan catatan sebesar 52 persen jumlah pemilihnya adalah pemuda. Hal ini menunjukkan bahwa pemilih muda memegang peran penting dalam hal keberlangsungan masa depan bangsa ini.
Kegiatan workshop ini berlangsung sangat interaktif. Para narasumber mampu menghadirkan suasana workshop yang bukan semata berfokus pada ceramah atau narasi pidato melainkan lebih kepada teknis pengimplementasian materi secara langsung dalam kehidupan. Kegiatan seperti bermain role play hingga membuat pementasan drama kecil secara berkelompok membuat acara workshop berjalan dengan seru. Peneliti Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) yang juga menjadi pemateri pada acara ini yaitu saudara Aqqidatul Izza Zain mengatakan bahwa anak muda harus berpartisipasi dalam politik yang dimulai dengan bidang masing-masing. Hal senada juga disampaikan oleh Co-Founder Redaxi Astari Yanuarti yang menjelaskan tentang anak muda dan kampanye digital pada Pemilu 2024. Astari mengatakan pentingnya kolaborasi multipihak untuk mempromosikan literasi digital, memperkuat mekanisme pengecekan fakta, dan mendorong ekosistem digital yang bertanggung jawab dalam rangka menghadapi informasi palsu pada Pemilu 2024.
Melalui kegiatan workshop ini diharapan menjadi salah satu langkah awal untuk menggerakan anak muda untuk mulai berpikir dalam menentukan masa depan pada Pemilu 2024. Warga Muda juga berharap akan banyak kolaborasi yang dilakukan dengan berbagai elemen kepemudaan lainnya untuk mendorong partisipasi anak muda pada pemilu 2024. Warga muda juga akan menginisiasikan gerakan “Memilih Masa Depan” sebagai gerakan kolaboratif bersama dengan organisasi kepemudaan lainnya sebagai wujud harapan anak muda dalam memilih masa depan Indonesia pada pemilu 2024 mendatang.