9   +   7   =  
Bagikan

Hola sobat muda. Kali ini kami berdiskusi bareng sobat muda dari lembaga Tjokroaminoto Institute. Tjokroaminoto Institute merupakan lembaga yang berfokus dalam dunia keislaman, pendidikan, pengabdian dan pemuda.

Kita ngobrol tentang seberapa pentingnya Tjokroaminoto Institute bagi generasi Z dan fenomena hijrah yang saat ini yang sedang menjadi fenomena sosial dikalangan pemuda Indonesia bersama  Alfrian Eldo Yura sang Direktur Tjokroaminoto Institute. Berikut obrolan kami dengan sobat Eldo.

WM : Sobat eldo, Bagaimana sejarah awal berdirinya Tjokroaminoto Institute? Bisakah sobat ceritakan.

Eldo : Tjokroaminoto Institute berdiri 10 November 2019, berawal dari diskusi santai dengan beberapa tokoh pemuda dari kaum Syarikat Islam yang tergabung pada Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) dan Pertahanan Ideologi Syarikat Islam (PERISAI) yang menganggap adanya pertanggungjawaban sejarah permasalahan kebangsaan saat ini.

Dengan mayoritas diisi oleh anak-anak muda dan tiga hal yang menjadi fokus kami yaitu dengan menkombinasikan persoalan kebangsaan, keindonesiaan dan semangat dagang dengan wajah anak muda. Keresahan ini yang sebenernya menginisiasi berdirinya Tjokroaminoto Institute.

WM : Kemudian bagaimana pandangan Tjokroaminoto Institute tentang fenomena hijrah di kalangan anak muda saat ini?

Eldo : Fenomena hijrah bukanlah sebuah konteks permasalahan, karena proses paling mahal dalam kemanuasiaan adalah proses dialektika yang merupakan proses jalan menuju kebenaran. Dari sesuatu yang buruk menjadi baik dan sesuatu yang sudah baik menjadi lebih baik.

Namun di dalam fenomena ini haruslah dalam koridor-koridor yang tepat, misalnya belajarlah secara langsung dengan tokoh ataupun pemuka agama dan tidak melalui konten-konten media sosial yang menyimpang dan tidak jelas pertanggungjawabannya dan pada akhirnya mengajak untuk Keluar dari norma-norma kepancasilaan dan keindonesiaan yang sudah ada.

WM : Lalu Program-program apa saja yang ada di Tjokroaminoto Institute?

Baca Juga  Perkawinan Anak Kendala Bagi Bonus Demografi di Indonesia

Eldo : Tjokroaminoto Institute saat ini mempunyai dua program unggulan diantaranya Sekolah Politik Kebangsaan yang sedang berlangsung dari awal bulan februari hingga akhir maret 2020 dan Sekolah Dagang Samanhudi yang akan diselenggarakan pada tahun ini.

WM : Apakah Tjokroaminoto Institute saat ini masih membawa nilai-nilai sosialisme dan Islam ala Tjokroaminoto?

Eldo : Sebenarnya jika melihat kembali sosok pak Tjokroaminoto maka pemikiran sosialisme Islam tak akan pernah lepas dari beliau begitupun Tjokroaminoto Institute karena itulah identitasnya.

Namun tidak menutup kemungkinan juga bahwa kami tidak menutup ruang dan tetap melihat cara pandang dan gagasan-gagasan lainnya karena hal itulah yang membuat syarikat Islam besar dengan fikiran-fikiran yang ada.

Kombinasi gagasan-gagasan inilah yang kami fikir relevan untuk membangun semangat keindonesiaan.

WM : Saat ini generasi millenial sudah tergeser oleh generasi z (1997-Sekarang), lalu sejauh apa pentingnya menurut Sobat Eldo selaku direktur Tjokroaminoto Institute bagi generasi z kedepannya?

Eldo : Tjokroaminoto Institute sangat penting bagi generasi Z kedepannya karena fokus kami adalah anak-anak muda, dari generasi millenial hingga generasi Z sebagai generasi penerus bangsa meskipun kami menyadari bahwa tantangan hari ini sangat berat namun itulah yang harus kami jawab..

Kita semua mengetahui bahwa tantangan dan kekhawatirannya itu dimana para generasi Z yang saat ini lebih mengenal artis-artis hingga budaya K-Pop tapi mungkin lupa dengan siapa itu Sukarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Tjokroaminoto hingga Kartosuwiryo.

Kemudian itulah yang menjadi PR kami dan kita semua saat ini, bagaimana semangat nasionalisme para pejuang bisa melahirkan dan menjaga semangat keutuhan bangsa kala itu dan saat ini. Strateginya dengan mengemas gerakan ideologis agar lebih menarik sehingga para generasi Z tertarik dan menjadikan ideologi menjadi sebuah hal penting.

Baca Juga  Tugas Net Generation dalam Melawan Disinfodemic

WM : Bagaimana cara Sobat, agar Tjokroaminoto Institutejl.  dan gagasan Tjokroaminoto dapat diterima dikalangan generasi Z?

Eldo : Kami sedang berupaya dan mencoba mengkampanyekannya dengan Sekolah Politik Kebangsaan dan Sekolah Dagang Samanhudi dengan semangatnya anak-anak muda untuk membangun atau mengenali bahwa di Tjokroaminoto Institute selain belajar tentang nilai kebangsaan dan keindonesiaan juga ada semangat ekonominya. Jadi kita menyambut hadirnya generasi Z dengan semangat optimisme juga pastinya!

 

Nofa Ksatria adalah Deputy Youth Dialogue dari perkumpulan warga muda, sehari-hari mengamati serta melakukan dialog atau wawancara langsung kepada Pemuda-Pemudi inspiratif. Ia adalah lulusan Hubungan Internasional UPN Veteran Jakarta. saat ini ia sedang menempuh Magister Ilmu Politik di Universitas Indonesia dengan konsentrasi tata kelola pemilu.


Bagikan