Belajar Social Marketing Bukan Sekedar Insting! – Warga Muda
Masih ingat Gejayan memanggil, Bengawan melawan atau Surabaya menggugat, dan serentetan aksi mahasiswa di sepanjang 2019-2020? Terlepas dari sikap pedulimu atau tidak, ada hal yang menarik dari bentuk ekspresi yang mereka sampaikan. Coba perhatikan tulisan dari poster yang mereka bawa. Kalimat “Jangan matikan keadilan, matikan saja mantanku” atau “Cukup api cintaku yang padam, KPK jangan!” dan banyak lainnya.
Poster itu berulang kali muncul di berbagai platform media sosial. Trending dan selalu muncul di media-media mainstream, bahkan tak jarang keunikan poster mereka mendapat sautan hangat dan dukungan dari para selebriti tanah air. Lantas, mengapa poster semacam itu menjadi viral?
Tak perlu pakai data, mari kita tanyakan hal itu pada diri kita sendiri. Pernah putus cinta? Pernah kecewa? Pernah sakit hati? Menangis dan segala bentuk kekecewaan lainnya pasti pernah kita rasakan bersama dengan cara dan bentuk yang pasti juga berbeda.
Namun, rupa-rupanya poster-poster itu sangat berhubungan erat dengan kehidupan kita, yang pernah kecewa dan sakit hati tadi. Meskipun ungkapan dalam poster itu ditujukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah, namun di sisi lain ada hal yang nampaknya pernah kita alami bersama. Terlepas nantinya kita akan sepakat dalam isu yang mereka bawa atau tidak, tapi minimal kita terus terpapar dengan poster-poster itu. Kita jadi tertawa dan memberikan dukungan kecil berupa like atau mungkin celotehan lucu di kolom komentar. Ini poinnya!
Oke kita lanjut pada persoalan berikutnya, pernahkah kamu berselancar di media sosial dan menemukan postingan berisikan kalimat “Tolak Omnimbus Law”, “Bubarkan DPR”, “Lawan Imperialisme” dan hal lain yang serupa. Apa yang kamu rasakan? Tertarik kah kamu untuk mencari tahu? Atau setidaknya hal yang paling kecil memberikan like pada postingan semacam itu? Tulis jawaban kalian dan pendapat kalian di kolom komentar ini ya!
Di tulisan ini, saya tidak akan memberikan analisis pada kasus poster yang pertama dan yang kedua, namun setidaknya kita melihat bahwa poster-poster yang mungkin terlihat nyeleneh ternyata mampu mengundang banyak simpati dari sebagian besar masyarakat kita. Meskipun, mungkin sebagian besar tidak paham betul isu yang mereka sampaikan, tapi setidaknya simpati masyarakat jadi senjata untuk memompa semangat mereka turun ke jalan dan bukan kah demonstrasi memang bertujuan untuk mengundang simpati dari masyarakat? Tulis di kolom komentar jika kamu punya opini lain ya!
Nah, setiap dari kita pasti punya keterikatan sosial terhadap isu apapun, mungkin sebagian dari kita ada yang peduli terhadap isu-isu lingkungan, pendidikan, seksual, dan lain sebagainya. Berjuang untuk menjadikan isu ini diterima bahkan dipahami masyarakat tentunya tidak mudah. Kita tau bahwa masyarakat tidak semuanya paham betul dengan apa yang ingin kita sampaikan. Untuk itu perlu strategi, perlu planning dan timing yang tepat agar saat kita menyebarluaskan isu ini bisa diterima dan mendapat dukungan.
Lalu apa saja tahapannya, bagaimana menyusun strateginya, pada platform apa saja isu ini bisa disampaikan, serta bagaimana mengemas isu menjadi menarik? Semua ini akan dibahas tuntas oleh WARGA MUDA di Social Marketing Weeks yang akan segera dirilis pada tahun ini! Nah, buat kamu yang ingin belajar bersama tentang Social Marketing, pantengin terus website dan media sosial Warga Muda untuk update selanjutnya, ya!